Baru-baru ini siswa SMAK Negeri Kimia 3 Madiun melakukan eksperimen mengolah sampah plastik menjadi bahan bakar minyak. Penelitian ini sudah dilakukan sejak tahun 2008. Peralatan yang digunakan cukup sederhana saja berupa berkas tabung gas kemasan 3 kg yang disulap menjadi tempat pembakaran plastik-plastik tersebut, kemudian dihubungkan dengan alat distilasi sederhana. Nah hasil distilasi inilah yang bermanfaat sebagai bahan bakar minyak dan siap digunakan untuk bahan bakar kompor dan bahkan mobil atau motor.
Berdasarkan hasil percobaan yang dimotori oleh seorang guru kimia, Tri handoko, diperoleh hasil setiap 1 kg sampah plastik menghasilkan 1 liter minyak mentah. Selanjutnya apabila minyak mentah ini dimurnikan lagi menjadi sejenis premium akan diperoleh premium sebanyak 0,8 liter,rangkaian peralatan ini disebut “plastic oil destilator.”
Dalam percobaan tersebut diperoleh hasil bahwa bila plastik yang digunakan sebagai bahan baku berasal dari bekas botol minuman mineral, maka hasil minyaknya lebih bagus (jernih) bila dibandingkan minyak yang berasal dari tas kresek bekas. Dari hasil ini bisa disimpulkan bahwa semakin jernih dan bersih bentuk limbahnya semakin bagus minyak yang dihasilkan.
Kualitas minyak dari plastik ini lebih bagus daripada minyak tanah. Nilai oktannya sekitar 84 - 85 , namun masih lebih sedikit dio bawah premium.
Bekerjasama dengan SMKN 1 Madiun yang telah merakit truk mini Esemka, para siswa telah menguji coba minyak plastik tersebut ke mesin sepeda motor dan MESIN TOYOTA KIJANG KELUARAN TAHUN 1980-AN namun RPM-nya masih belum stabil, jadi minyak plastik yang dihasilkan tersebut masih perlu dilakukan penyulingan sekali lagfi agar diperoleh hasil minyak yang lebih baik lagi, kata Nur Wakhid siswa kelas XII Teknik Kendaraan Ringan SMAKN I Madiun.
Kepala SMAN 3 Madiun, Sulaksono Tavip Rijanto mengatakan proses ini sebenarnya hanya mengubah plastik yang terbuat dari minyak untuk kembali menjadi minyak.
Hasil yang menggembirakan ini cukup prospektif terutama bagi para pemulung, yang semula hanya mengumpulkan bekas botol air mineral saja , kini bisa mengumpulkan tas kresek bekas. bagi lingkungan pun sangat menguntungkan karena kenyataan selama ini banyak sampah dari tas kresek bekas yang sering menyumbat selokan-selokan yang mengakibatkan terjadinya banjir.
Ringkasan proses pembuatan Muinyak Plastik sbb
1. Sortasi
Pemisahan bahan plastik dengan bahan non plastik
2. Pencucian
Pembersihan plasti-plastik bekas dengan air, sebaiknya menggunakan air mengalir
3. Pemanasan
Plastik di masukkan kedalam drum tertutup yang dipanaskan lalu dihubungkan dengan slang logam ke alat distilasi.
4. Penyulingan
Pendinginan gas atau uap yang terbentuk menjadi tetesan-tetesan minyak yang ditampung ke dalam wadah atau kemasan penampung.
Ada yang ingi mencoba? Silahkan hanya saran penulis sebelum mencoba lihat dulu caranya di SMK 3 Madiun tersebut.
Prosesnya
Kepala SMKN 3 Kimia Kota Madiun, Sulaksono Tavip Rijanto menerangkan proses pengolahan limbah plastik menjadi BBM ini melalui beberapa tahap.
“Pertama melalui pembakaran hingga 600 derajat Celcius, lalu disuling (firolisis) dan penjernihan.Uap hidrokarbon hasil pembakaran inilah yang menjadi minyak yang bisa digunakan untuk bahan bakar,” ucapnya.
Alat pembakaran dibuat dari tabung gas elpiji yang memiliki Standar Nasional Indonesia (SNI) ukuran 3 kilogram. Tabung elpiji dilubangi dan dipasang corong besi dengan cara dilas.Corong ini untuk memasukkan bahan plastik yang dibakar dalam tabung.
Setelah itu,tabung pembakaran dihubungkan dengan pipa penyulingan yang terhubung dengan tabung penadah uap atau hidrokarbon yang mencair jadi minyak. Segala jenis plastik bisa diolah dengan cara ini.
Plastik yang dimasukkan ke dalam tabung dipanaskan dengan gas elpiji sehingga terurai dan uapnya mengendap menjadi minyak.
Satu kilogram plastik bisa menghasilkan sekitar satu liter minyak.
Agar efisien dan bernilai ekonomis,untuk pembakaran plastik selanjutnya menggunakan minyak plastik hasil penyulingan. Proses pembakaran dan penyulingan minyak dari limbah plastik ini ramah lingkungan.
“Dalam pembakaran, sama sekali tidak ada asap yang keluar karena setelah disuling,uap ditampung dalam tabung yang tertutup sehingga asapnya tidak membahayakan,”kata Tavip.
Soal unsur kimia dalam BBM limbah plastik ini,ujar Tavip,memang belum diteliti lebih lanjut. Sejauh ini, penelitiannya belum sampai pada unsur yang ada seperti timbal atau Pb (Plumbum) yang terkandung dalam BBM alternatif ini. “Kemungkinan ada karena ini dari minyak bumi juga,” katanya.
Dari percobaaan tambahan diperoleh hasil bahwa bila plastik yang digunakan sebagai bahan baku berasal dari bekas botol minuman mineral, maka hasil minyaknya lebih bagus yakni lebih jernih ketimbang minyak yang berasal dari tas kresek bekas.
Dari hasil ini bisa disimpulkan bahwa semakin jernih dan bersih bentuk limbahnya semakin bagus minyak yang dihasilkan.
Hasil Uji
Hasil uji laboratorium SMKN 3 Kota Madiun menunjukkan, solar limbah plastik menghidupkan mesin pemotong rumput. Premium limbah plastik telah diuji kromatografi gas pada laboratorium PT Sucofindo.
Nilai oktan BBM dari limbah plastik ini masih sekitar 84-85.Sedikit di bawah nilai oktan premium yang berada di angka 87-88 dan agak jauh dari pertamax yang rata-rata 91-92.
“Memang kualitasnya masih di bawah premium dan pertamax, tapi kami sempurnakan terus.Dulu hanya bisa untuk membersihkan noda karet lalu berkembang untuk mengoperasikan mesin potong rumput. Sekarang dicoba di mobil yang juga sedang diuji coba,” jelas Tavip.
Saat ditest di sekolah tetangga, BBM limbah plastik diterapkan pada mesin mobil Toyota keluaran tahun 1980-an yang sering dipakai praktik siswa SMKN 1.
Kepala SMK Negeri 1 Kota Madiun Sigit Dewantoro mengatakan BBM dari limbah plastik sudah bisa digunakan pada mini truk Esemka rakitan siswanya. “Namun rpm-nya (rotation perminute) atau putaran mesinnya naik turun, belum bisa stabil. Jadi masih diisikan di mesin praktik saja,”ujarnya.
http://teknologi.kompasiana.com/terapan/2012/02/20/bbm-dari-sampah-plastik/
http://www.apakabardunia.com/2012/04/bbm-dari-sampah-plastik.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar