Sabtu, 29 Oktober 2011

PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN


Pengambilan keputusan secara universal didefinisikan sebagai pemilihan di antara berbagai alternative. Pengertian ini mencakup baik pembuatan pilihan  ( choice making ) maupun pemecahan ( problem solving) . dalam pembahasan aspek-aspek teori organisasi dan manajemen modern, permulaan analisis proses pengambilan keputusan dapat ditelusuri pada tulisan Chester Barnard.

KONSEP PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
                Pengambilan keputusan. Sebagai bagian kuncikegiatanmanajer, merupakan proses melalui mana serangkaian kegiatan dipilih, dimana hal ini mencerminkan alternative tindakan terbaik bagi penyelesaian masalah. Langkah langkah atau tahap tahap dalam proses pengambilan keputusan ini dikemukakan secara berbeda beda.

Pengaruh dan Efektivitas Organisasional


Integral dalam system pengendalian, organisasi dapat mempengaruhi perilaku para anggotanya dengan menggunakan berbagai sarana atau teknik agar tercapai efektivitas organisasional.
               
Price mengemukakan beberapa teknik tersebut:

1. Ketersediaan sanksi-sanksi untuk memberikan balas jasa atau menghukum para karyawan adalah system pengendalian pertama.

2. System sanksi yg diterapkan sesuai dengan skala kontribusi yang diberikan oleh masing-masing anggota.

3. Penghargaan atau hukuman didasarkan pada presentasi kerja kelompok, bukan presentasi perseorangan.

4. Organisasi- organisasi yang memiliki norma, kebijaksanaan dan standar yang didukung dan dilaksanakan secara uniform dan formal akan meningkatkan efektifitas.

5. Organisasi yang mempunyai komunikasi tertuju pada penciptaan sifat bermasyarakat dan akulturasi para karyawan akan meningkatkan derajat efektivitas.

6. Komunikasi vertical dan horizontal dengan tingkatan lebih tinggi .

7. Komunikasi mengalir melalui saluran-saluran vertical dan horizontal.

Kekuasaan dalam Organisasi


David McClelland telah menguraikan “dua muka kekuasaan” dalam organisasi – sisi positif dan sisi negative. Sisi positif kekuasaan ditandai dengan perhatian pada perumusan dan pencapaian tujuan-tujuan kelompok. Sisi negative biasanya dinyatakan dengan pengertian kekuasaan kepatuhan :” Bila aku menang , kamu kalah”.

                Akhirnya , kekuasaan adalah suatu kenyataan penting dalam kehidupan organisasi, hal ini tidak dapat dipungkiri atau diabaikan sebagai manajer, orang tidak hanya harus menerima atau memahami kekuasaan sebagai suatu bagian integral pekerjaan nya, tapi harus belajar bagaimana menggunakannya, bukan menyalah gunakannya, untuk mencapai tujuan-tujuan individu dan organisasi.

Hubungan antara kekuasaan dan pengaruh


1.            Analisis French – Raven

                Kekuasaan berdasarkan pada pengaruh, dan pengaruh berdasarkan pada perubahan psikolog. Pengaruh adalah pengendalian yang dilakukan oleh seseorang dalam organisasi terhadap orang lain. Konsep penting atas dasar gagasan ini adalah bahwa kekuasaan merupakan pengaruh laten(terpendam), sedangkan pengaruh merupakan kekuasaan dalam kenyataan( yang direalisasikan).

                French – Raven mengidentifikasikan lima sumber atau basis kekuasaan. Setiap sumber dapat terjadi pada smua tingkatan.
a.            Kekuasaan balas jasa (reward power)
b.            Kekuasaan paksaan (coercive power)
c.             Kekuasaan sah (legitimate power)
d.            Kekuasaan ahli ( expert power)
e.            Kekuasaan panutan (referent power)

2.            Analisis Nisbet

Wewenang sebagai suatu “satuan-gagasan” sosiologi,dan merupakan penerimaan suka rela seseorang akan perubahan-perubahan yang dilakukan oleh para pemimpin mereka. Kekuasaan, merupakan paksaan atau usaha mendominasi orang lain agar berperilaku dengan cara-cara tertentu tanpa mempengaruhi system priferensinya.