Selasa, 11 Juni 2013

Resensi

Resensi /résénsi/ n menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah pertimbangan atau pembicaraan tentang buku; ulasan buku:
Sedangkan kata "mengulas" v itu sendiri mempunyai arti memberkan penjelasan dan komentar; menafsirkan (penerangan lanjut, pendapat, dsb); mempelajari (menyelidiki) dan kata "ulasan" n mempunyai arti kupasan; tafsiran; komentar:

Resensi berasal dari bahasa Latin, yaitu dari kata kerja revidere atau recensere. Artinya melihat kembali, menimbang, atau menilai. Arti yang sama untuk istilah itu dalam bahasa Belanda dikenal dengan recensie, sedangkan dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah review. Tiga istilah itu mengacu pada hal yang sama, yakni mengulas buku.

Tindakan meresensi dapat berarti memberikan penilaian, mengungkap kembali isi buku, membahas, atau mengkritik buku. Dengan pengertian yang cukup luas itu, maksud ditulisnya resensi buku tentu menginformasikan isi buku kepada masyarakat luas

Secara singkat, resensi ialah suatu tulisan atau ulasan mengenai nilai sebuah hasil karya. Tujuan resensi adalah menyampaikan kepada para pembaca apakah sebuah buku atau hasil karya itu patut mendapat sambutan dari masyarakat atau tidak.


Lebih detil lagi, tujuan resensi adalah:
Memberikan informasi atau pemahaman yang komprehensif (mendalam) tentang apa yang tampak dan terungkap dalam sebuah buku. Mengajak pembaca untuk memikirkan, merenungkan, dan mendiskusikan lebih jauh fenomena atau problema yang muncul dalam sebuah buku. Memberikan pertimbangan kepada pembaca apakah buku itu pantas mendapat sambutan dari masyarakat atau tidak. Setelah mengetahui definisi serta tujuan dari resensi yang dibuat oleh resentator, kira-kira unsur apa saja yang terkandung di dalam sebuah resensi?



Daniel Samad (1997: 7-8) menyebutkan unsur-unsur resensi adalah sebagai berikut:

  •  Membuat judul resensi

Judul resensi yang menarik dan benar-benar menjiwai seluruh tulisan atau inti tulisan, tidakharus ditetapkan terlebih dahulu. Judul dapat dibuat sesudah resensi selesai. Yang perlu diingat, judul resensi selaras dengan keseluruhan isi resensi.

  •  Menyusun data buku

Data buku biasanya disusun sebagai berikut:
- Judul buku (Apakah buku itu termasuk buku hasil terjemahan. Kalau demikian, tuliskan judul aslinya.);
- Pengarang (Kalau ada, tulislah juga penerjemah, editor, atau penyunting seperti yang tertera pada buku.);
- Penerbit;
- Tahun terbit beserta cetakannya (cetakan ke berapa);
- Tebal buku;
- Harga buku (jika diperlukan).

  •  Membuat pembukaan

- Pembukaan dapat dimulai dengan hal-hal berikut ini:
- Memperkenalkan siapa pengarangnya, karyanya berbentuk apa saja, dan prestasi apa saja yang diperoleh;
- Membandingkan dengan buku sejenis yang sudah ditulis, baik oleh pengarang sendiri maupun oleh pengarang lain;
- Memaparkan kekhasan atau sosok pengarang;
- Memaparkan keunikan buku;
- Merumuskan tema buku;
- Mengungkapkan kritik terhadap kelemahan buku;
- Mengungkapkan kesan terhadap buku;
- Memperkenalkan penerbit;
- Mengajukan pertanyaan;
- Membuka dialog.

  •  Tubuh atau isi pernyataan resensi buku

Tubuh atau isi pernyataan resensi biasanya memuat hal-hal di bawah ini:
a. sinopsis atau isi buku secara bernas dan kronologis;
b. ulasan singkat buku dengan kutipan secukupnya;
c. keunggulan buku;
d. kelemahan buku;
e. rumusan kerangka buku;
f. tinjauan bahasa (mudah atau berbelit-belit);
g. adanya kesalahan cetak.

  • Penutup resensi buku

Bagian penutup, biasanya berisi buku itu penting untuk siapa dan mengapa.

Terakhir, bagaimana cara membuat resensi itu sendiri? Bagaimana langkah-langkah di dalam membuat resensi yang baik?

Ketika melakukan kegiatan meresensi, hendaklah perhatikan langkah-langkah meresensi buku sebagai berikut.

1. Penjajakan atau pengenalan terhadap buku yang diresensi,mulai dari tema buku yang diresensi, disertai deskripsi isi buku,siapa yang menerbitkan buku itu, kapan dan di mana diterbitkan, tebal (jumlah bab dan halaman), format, hingga harga.Siapa pengarangnya: nama, latar belakang pendidikan, reputasi dan prestasi, buku atau karya apa saja yang ditulis, hingga mengapa ia menulis buku itu. Buku itu termasuk golongan buku yang mana: ekonomi, teknik, politik, pendidikan, psikologi, sosiologi, filsafat, bahasa, atau sastra.

2. Membaca buku yang akan diresensi secara komprehensif, cermat, dan teliti. Peta permasalahan dalam buku itu perlu dipahami secara tepat dan akurat.

3. Menandai bagian-bagian buku yang diperhatikan secara khusus dan menentukan bagian-bagian yang dikutip untuk dijadikan data.

4. Membuat sinopsis atau intisari dari buku yang akan diresensi.
5. Menentukan sikap dan menilai hal-hal berikut.
  • Organisasi atau kerangka penulisan; bagaimana hubungan antara bagian yang satu dan bagian yang lain, bagaimana sistematikanya, dan bagaimana dinamikanya.
  • Isi pernyataan; bagaimana bobot ide, analisis, penyajian data, dan kreativitas pemikirannya, bahasa; bagaimana ejaan yang disempurnakan diterapkan, kalimat dan penggunaan kata, terutama untuk buku ilmiah.
  • Aspek teknis; bagaimana tata letak, tata wajah, kerapian dan kebersihan, dan pencetakannya (banyak salah cetak atau tidak). 
sumber : http://kumpulanilmu2.blogspot.com/2012/12/pengertian-resensi.html


Contoh Resensi 

Judul  : Adab dan akhlak penuntut ilmu 
penulis : Yazid bin Abdul Qadir Jawas
tahun : 2010

ADAB DAN AKHLAK PENUNTUT ILMU

Bab 1
KEUTAMAAN MEMPELAJARI ADAB-ADAB DALAM MENUNTUT ILMU

Rasulullah shallallaahu’alaihi wa sallam telah menerangkan tentang Islam, termaksut di dalamnya masalah adab. Beliau shallallaahu’alaihi wa sallam telah mengajarkan adab dan segala sesuatu dengan jelas hingga adab buang air pun belia shallallaahu’alaihi wa sallam ajarkan. Diantara adab yang beliau ajarkan adalah ikhlas dalam menuntut ilmu, ikhlas dalam mengamalkan ilmu, dam ikhlas dalam mengajarkan dan mendakwahkannya. Begitu pula para Sahabat dan Tabi’I, mereka menasehati agar setiap Muslim dan Muslimah memperhatikan adab-adab dalam menuntut ilmu, agar ilmu yang di kaji dan di pelajari menjadi ilmu yang bermanfaat.

Adab dan akhlak yang shalih adalah bagian dari amal yang shalih yang dapat menambah keimanan dan memiliki bobot yang berat dalam timbangan. Pemiliknya sangat di cintai oleh Rasulullah shallallaahu’alaihi wa sallam dan akhlah yang baik adalah salah satu penyebab seseorang untuk dapat masuk surga

Seorang penuntut ilmu wajib mengetahui dan memperlajari adab-adab menuntut ilmu yang harus ia kuasai ia harus mengikuti jejak para salafus shalih dalam mencari ilmu dan ber adab dengan ilmu yang telah di raih. Ia juga perlu mengetahui bagaimana para salaf begadang dan meninggalkan enaknya tempat tidur demi mencari ilmu 

Seorang penuntut imu wajib beradab dan berakhlak yang mulia, dia wajib mengamalkan ilmunya dengan menerapkan akhlak yang mulia, baik terhadap dirinya maupun terhadap orang lain.

Bab 2
 ADAB-ADAB UTAMA SEORANG MUSLIM DALAM MENUNTUT ILMU SYAR’I 

1.        Mengikhaskan niat dalam menuntut ilmu
2.        Memohon ilmu yang bermanfaat kepada Allah Ta’ala
3.        Bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu dan  rindu untuk mendapatkannya
4.        Menjauhkan diri dari dosa dan maksiat dengan bertakwa kepada Allah Azza wa jalla
5.        Tidak boleh sombong dan tidak boleh malu dalam menutut ilmu
6.        Mendengarkan baik-baik pelajaran yang di sampaikan Ustadz, Syaikh, atau Guru
7.        Diam ketika pelajaran  di sampaikan
8.        Berusaha memahami ilmu yang syar’i yang di sampaikan
9.        Menghafalkan ilmu yang syar;I yang di sampaikan mengikat ilmu atau pelajaran dengan tulisan
10.    Mengamalkan ilmu syar’I yang telah di pelajari
11.    Mendakwahkan ilmu